DINKESKB, KAYONG UTARA –Bidang Kesehatan Masyarakat, Rabu, 26 Oktober 2022.
KESEHATAN DAN GIZI REMAJA MERUPAKAN ASPEK PENTING DALAM KEHIDUPAN REMAJA YANG MENJADI LANDASAN SIKLUS KEHIDUPAN MANUSIA. PERMASALAHANNYA SANGAT KOMPLEKS DAN BERAGAM, NAMUN SANGAT DEKAT DENGAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI. KURANGNYA PEMAHAMAN REMAJA AKAN INFORMASI GIZI, KESEHATAN DAN MASALAH KEHIDUPAN SOSIAL LAINNYA TELAH MENYEBABKAN KEHIDUPAN REMAJA MENJADI KURANG SEJAHTERA.
KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA SAAT INI MENENTUKAN DERAJAT KESEHATAN GENERASI BANGSA DI MASA DEPAN. KITA PERLU MEMPERSIAPKAN MEREKA MENJADI SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS, SALAH SATUNYA MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN AGAR MEREKA MAMPU MENGHINDARI DIRI DARI PERMASALAHAN YANG DAPAT BERDAMPAK BURUK TERHADAP KESEHATAN MELALUI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA CUKUP KOMPLEKS. BANYAK PENYAKIT SERIUS AKIBAT PERILAKU YANG DIMULAI SEJAK MASA REMAJA MISALNYA MEROKOK, PENYAKIT MENULAR SEKSUAL, KURANG GIZI, KURANG OLAHRAGA, DSB. KETERSEDIAAN AKAN AKSES TERHADAP INFORMASI YANG BAIK DAN AKURAT, SERTA PENGETAHUAN UNTUK MEMENUHI KEINGINTAHUAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA, AKAN MEMENGARUHI KETERAMPILAN MEREKA DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK BERPERILAKU SEHAT.
MASA REMAJA MERUPAKAN MASA PERTUMBUHAN YANG SANGAT CEPAT. GIZI REMAJA MERUPAKAN CERMINAN MASALAH GIZI PADA USIA DINI DAN BANYAK REMAJA MEMASUKI TAHAP PERKEMBANGAN YANG PENTING INI DALAM KONDISI MENDERITA STUNTING, DAN/ATAU ANEMIA DAN JUGA SERINGKALI MEMILIKI BERBAGAI KEKURANGAN ZAT GIZI MIKRO LAINNYA. PADA SAAT YANG SAMA, KEBUTUHAN MEREKA AKAN ENERGI, PROTEIN, DAN ZAT GIZI MIKRO MENINGKAT SECARA SIGNIFIKAN DAN BANYAK DARI MEREKA YANG MENGALAMI KELEBIHAN BERAT BADAN. SEMUA INTERVENSI PADA REMAJA SERING DIKATAKAN SEBAGAI INTERVENSI YANG MEMILIKI TIGA MANFAAT SEKALIGUS, KARENA MANFAATNYA AKAN DIRASAKAN OLEH REMAJA TERSEBUT SAAT INI, REMAJA DI MASA YANG AKAN DATANG (DEWASA) DAN KETURUNAN MEREKA NANTINYA.
ANEMIA MERUPAKAN SALAH SATU MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA YANG DAPAT DIALAMI OLEH SEMUA KELOMPOK UMUR MULAI DARI BALITA, REMAJA, IBU HAMIL SAMPAI USIA LANJUT. RISKESDAS 2018 MENUNJUKAN BAHWA ANEMIA PADA ANAK USIA 5-14 TAHUN TERCATAT SEBESAR 26,8% DAN USIA 15-24 TAHUN SEBESAR 32%. HAL INI BERARTI SEKITAR 3 DARI 10 ANAK DI INDONESIA MENDERITA ANEMIA.
MENANGGULANGI HAL TERSEBUT, PEMERINTAH TELAH MELAKUKAN BERBAGAI UPAYA MELALUI PENDIDIKAN GIZI SEIMBANG, FORTIFIKASI PANGAN, DAN SUPLEMENTASI TABLET TAMBAH DARAH (TTD). SUPLEMENTASI TTD MULAI DILAKSANAKAN PADA TAHUN 2015 DENGAN MINUM TTD 1 TABLET PER MINGGU SEPANJANG TAHUN BAGI REMAJA PUTRI USIA 12–18 TAHUN YANG BERADA DI JENJANG PENDIDIKAN SMP/SEDERAJAT DAN SMA/SEDERAJAT. WALAUPUN PEMBERIAN TTD PADA REMAJA PUTRI SUDAH DILAKUKAN, PREVALENSI ANEMIA MASIH CUKUP TINGGI. BANYAK FAKTOR YANG MEMPENGARUHI, SALAH SATUNYA ADALAH KURANGNYA KEPATUHAN REMAJA PUTRI DALAM MENGONSUMSI TTD. HASIL RISKESDAS 2018, MENUNJUKKAN BAHWA PROPORSI REMAJA PUTRI YANG MEMPEROLEH TTD DALAM 12 BULAN TERAKHIR DI SEKOLAH SEBESAR 76,2%, TETAPI HANYA 1,4 % YANG MENGONSUMSI TTD SESUAI ANJURAN.
MELIHAT MASIH RENDAHNYA KEPATUHAN KONSUMSI TTD PADA REMAJA PUTRI, UNICEF MENGINISIASI KEGIATAN AKSI BERGIZI YANG MULAI DILAKSANAKAN TAHUN 2018 DI KABUPATEN KLATEN DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT MELALUI ADVOKASI, MOBILISASI SEKOLAH DAN MASYARAKAT, KOORDINASI MULTI SEKTOR, PENGUATAN KAPASITAS SERTA PEMANTAUAN DAN EVALUASI.
PROGRAM AKSI BERGIZI DIIMPLEMENTASIKAN DALAM MEWUJUDKAN SEKOLAH DAN MADRASAH SEHAT MELALUI TRIAS UKS/M, YAITU PENDIDIKAN KESEHATAN, PELAYANAN KESEHATAN DAN PEMBINAAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEHAT. BERDASARKAN EVALUASI PROGRAM AKSI BERGIZI TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU (PSP) PADA REMAJA YANG DILAKUKAN DI 30 SEKOLAH DI KLATEN DAN 30 SEKOLAH DI LOMBOK BARAT (540 SISWA), DIDAPATKAN HASIL
- PENINGKATAN PENGETAHUAN MENGENAI GIZI SEBELUM DAN SESUDAH INTERVENSI;
- PENINGKATAN PROPORSI SEMUA REMAJA MEMILIKI SIKAP POSITIF TERHADAP TTD DAN REMATRI YG MENGKONSUMSI TTD SETIAP MINGGU;
- PENINGKATAN REMAJA YG MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK 60 MENIT/HARI DAN MENGONSUMSI BUAH DAN SAYUR SETELAH DILAKUKAN INTERVENSI; SERTA
- PROPORSI REMAJA PUTRI YANG MENGONSUMSI TTD MINGGUAN 12 KALI LEBIH MUNGKIN NAIK SETELAH INTERVENSI.
SEJALAN DENGAN RANGKAIAN KEGIATAN GERAKAN TERSEBUT, DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA DAN HARI KESEHATAN NASIONAL KE-58. KEMENTERIAN KESEHATAN BERMAKSUD MENGADAKAN GERAKAN NASIONAL AKSI BERGIZI MELALUI KAMPANYE AKSI BERGIZI. KEGIATAN INI MELIBATKAN LINTAS SEKTOR DI TINGKAT PUSAT DAN DAERAH SERTA SELURUH WARGA SEKOLAH, KHUSUSNYA REMAJA PUTRI SEBAGAI PENERIMA MANFAAT LANGSUNG DARI KEGIATAN INI. KEGIATAN INI JUGA DIHARAPKAN DAPAT MEMOTIVASI SEKOLAH-SEKOLAH LAIN UNTUK IKUT MELAKSANAKAN KEGIATAN AKSI BERGIZI SECARA RUTIN SEBAGAI BENTUK UPAYA MENINGKATKAN GIZI REMAJA SERTA MENCEGAH ANEMIA PADA REMAJA PUTRI, SEHINGGA MENDUKUNG PENCEGAHAN STUNTING SECARA NASIONAL.
Editor : Khr_Fr